Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Sebyar Kabupaten Teluk Bintuni Abu Bakar Solowat memberikan dukungannya terhadap keberlanjutan Otonomi khusus (Otsus) yang telah berlangsung selama kurang lebih 20 tahun di Tanah Papua. Hal itu diungkapkannya ketika ditemui di kediamannya pada Jumat (26/2/21).
Selama 2 dekade Otsus berjalan dapat dikatakan berhasil, hal itu terbukti dengan tidak adanya penolakan yang signifikan oleh masyarakat karena manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat.
Munculnya penolakan dari beberapa kelompok saat ini karena memiliki agenda lain (Referendum). Padahal yang seharusnya dikoreksi adalah pemerintah daerah yang berwenang mengelola dana Otsus tersebut. Namun pemerintah pusat juga bertanggung jawab karena tidak melakukan pengawasan dengan benar terhadap implementasi Otsus di Daerah.
“Sebenarnya banyak pembangunan yang telah dilaksanakan bersumber dari dana Otsus, namun masyarakat tidak tahu. Kedepannya perlu melabeli masing masing program dengan label sumber anggarannya. Misalnya jika bersumber dari dana Otsus harus dilabeli Otsus,” jelas Abu
Masyarakat Papua tidak menolak pembangunan selama hak hak adat masyarakat tidak dilanggar. Pejabat Papua yang merupakan orang asli Papua sendiri yang menipu masyarakat Papua demi keuntungan Pribadi.
