
Kontribusi positif Otonomi Khusus (Otsus) selama 20 tahun terakhir telah banyak memberi perubahan bagi Papua dan Papua Barat, baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Otsus yang dititik beratkan pada empat sektor penting yaitu infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat telah berjalan sebagaimana mestinya. Meskipun ada beberapa program yang belum tercapai, pemerintah yakin bahwa Otsus sudah banyak merubah wajah Papua dan Papua Barat dari yang tertinggal menjadi jauh lebih baik.
Ketua Dewan Adat Papua Otoritas Asli Suku Moi, Sipai Abner Bisulu menegaskan bahwa Otsus yang selama ini berjalan sudah banyak memberi manfaat bagi orang asli Papua. Percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan Trans Papua, jembatan, bandara, pelabuhan serta perumahan bagi rakyat Papua adalah bukti nyata adanya Otsus. “Kita tidak bisa pungkiri bahwa pesatnya pembangunan infrastruktur di Papua Barat selama ini berkat adanya Otsus”, ucap Sipai.
Sipai menilai kekurangan yang ada selama ini terletak pada kurangnya pengawasan dari pemerintah pusat selaku pemberi anggaran, sehingga kedepannya pemerintah harus lebih memperhatikan hal tersebut guna meminimalisir terjadinya penyalahgunaan dana Otsus. “Pemerintah pusat harus membentuk badan khusus untuk mengawasi pengelolaan dana Otsus agar tepat sasaran dan menyeluruh”, tegas Sipai.
Berkaitan dengan rencana pemerintah melanjutkan Otsus bagi Papua dan Papua Barat, masyarakat adat Moi sangat mendukung dan siap mensukseskannya. Sipai sangat berharap dalam revisi UU Otsus, pemerintah tidak hanya melibatkan pemerintah daereah, namun perlu juga melibatkan tokoh-tokoh adat sebagai orang yang paling dekat dengan masyarakat adat. “Pemerintah harus mendengar masukan dari tokoh adat agar dana Otsus dapat digunakan sesuai kebutuhan masyarakat Papua”, pinta Sipai.
Ketua Dewan Adat Papua Otoritas Asli Suku Moi ini juga meminta masyarakat Papua khususnya suku Moi untuk mendukung pemerintah mensukseskan rencana revisi UU Otsus, karena sasaran dan manfaatnya nanti akan dirasakan oleh masyarakat Papua sendiri.