
Otonomi khusus (otsus) bagi Papua dan Papua hampir mendekati akhir dari implementasinya pada tahun 2021, hal ini mendapat perhatian dari Kepala Suku Bovendigul di Kota Sorong, Paulus Komenop yang juga merupakan Anggota Forum Lintas Suku Asli Papua Sorong Raya.
Menurutnya, otsus harus dilanjutkan untuk kesejahteraan masyarakat Papua namun perlu melibatkan pakar-pakar hukum saat mengkaji UU Otsus jilid II kemudian hasil kajiannya harus disampaikan kepada seluruh rakyat Papua melalui para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, sehingga rakyat Papua mengetahui poin-poin substansial dalam UU Otsus Jilid II tersebut.
“Belajar dari pelaksanaan Otsus Jilid I, dimana faktanya banyak orang asli Papua yang belum mengetahui implementasi Otsus Jilid I, contohnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan dalam pelaksanaannya OAP masih mengeluarkan biaya untuk pendidikan dan kesehatan. Demikian juga pada bidang ekonomi kerakyatan masih banyak OAP yang menggunakan dana kredit Bank untuk membuka usaha kecil menengah kebawah.”
Dikatakannya, dalam bidang infrastuktur, tidak mengalami masalah karena Presiden Jokowi telah membuktikan pembangunannya di seluruh Tanah Papua, terutama keberhasilan pembangunan akses jalan dan jembatan hingga ke wilayah-wilayah yang sebelumnya belum bisa diakses transportasi darat. Keberhasilan lainnya adalah pembangunan bandara dan pelabuhan di seluruh Tanah Papua.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua untuk mendukung dan memberikan kesempatan kepada pemerintah pusat tentang keberlanjutan otsus bagi Papua dan Papua Barat sehingga rakyat Papua keluar dari garis kemiskinan. Selagi Papua NKRI, maka Papua tetap NKRI”, tutupnya.