BRI Timika dorong pemulihan sektor perekonomian rakyat

0
262

Timika (ANTARA) – Jajaran Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Timika, Papua terus mendorong pulihnya kembali sektor perekonomian rakyat setelah sempat terpukul akibat dilanda pandemi COVID-19.

Kepala Cabang BRI Timika Sukarno di Timika, Senin, mengatakan sektor perbankan termasuk BRI melalui regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan melalui pemberian fasilitas pinjaman kepada para pelaku usaha.

Khusus di BRI, katanya, di luar fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), juga disediakan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Tangguh yang khusus menyasar para pengusaha terdampak pandemi COVID-19 yang mulai merecovery kembali usahanya. Sementara di tingkat BRI Unit terdapat fasilitas Kupedes Bangkit.

“Fasilitas kredit yang disediakan ini dari sisi bunga jauh lebih murah daripada kredit komersial pada umumnya. Untuk KMK Tangguh bunganya hanya 9.5 persen. Kami mempersilakan para pengusaha di Timika untuk memanfaatkan fasilitas ini tentu dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” ajak Sukarno.

Menurut dia, fasilitas KMK Tangguh menyediakan pinjaman untuk modal usaha Rp500 juta ke atas.

Selain itu, untuk pinjaman modal usaha hingga Rp10 juta, BRI menyediakan fasilitas KUR Super Mikro. Sementara untuk pinjaman hingga Rp50 juta disediakan fasilitas KUR Mikro di BRI Unit, dan KUR retail lainnya hingga pinjaman di bawah Rp500 juta.

“Untuk menggerakan perekonomian masyarakat, dari sisi perbankan melalui kebijakan pemerintah kami ditekankan untuk menekan bunga itu single digit (bunga di bawah 10 persen),” jelasnya.

Staf BRI Timika membagikan masker gratis kepada para pedagang di Pasar Sentral Timika. (ANTARA/Evarianus Supar)

Pada awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia, termasuk di Timika, BRI memberikan stimulus bagi para nasabah perkreditannya berupa restrukturisasi kredit atau penjadwalan ulang kewajiban angsurannya.

Penjadwalan ulang pembayaran angsuran kredit itu berlaku selama enam bulan sejak April dan mulai Oktober lalu para nasabah perkreditan BRI mulai membayar kembali angsurannya sebagaimana kondisi sebelum terjadi pandemi COVID-19.

“Hasil monitoring kami bulan Oktober ada sebagian besar nasabah yang sudah bisa memenuhi kewajibannya. Ini indikasi bahwa perekonomian mulai bergerak kembali walaupun belum normal seperti sebelum adanya pandemi COVID-19,” kata Sukarno.

Sektor ekonomi yang mulai bergerak itu, katanya, terutama para pengusaha dan nasabah perkreditan yang bergerak di bidang perdagangan, pertanian dan peternakan. Sementara pelaku usaha yang bergerak di bidang jasa dunia usaha yang sangat merasakan dampak COVID-19 hingga kini belum sepenuhnya pulih kembali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here